Translate

Home » , » Belajar

Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan penting bagi para Tolabul Ilmi. Suatu kegiatan yang kadang bisa membuat kita bosan dan kadang membuat kita addicted. Aku benar-benar terinspirasi suatu novel, penulis menceritakan bahwa satu-satunya jalan terbaik untuk belajar adalah punya inisiatif sendiri untuk senang membaca suatu tulisan yang baik-baik. Jika kita punya minat tinggi untuk suka membaca, Insya Allah kita akan mendapatkan ilmu lebih dari orang lain. Sejak itu, aku memulai kangkah awal membaca, yaitu dari sebuah buku novel-novel terbaru.

Aku berusaha pinjam dari satu ke yang lain, kucari info-info buku menarik, dan akhirnya aku beli sebuah novel berjudul 99 Cahaya Di Langit Eropa. Isinya menjelaskan tentang seseorang yang berekspedisi ke Eropa mencari komunitas-komunitas muslim yang masih tersisa disana. Alhamdulillah, Allah menurunkan banyak hidayah disana. Banyak sekali muallaf-muallaf di Eropa, terutama di negara ber-Eiffel, Perancis. Tetapi masih banyak juga orang-orang yang tidak percaya akan Tuhan. Mereka bilang, Tuhan hanyalah sebuah dongeng, mereka percaya bahwa alam semesta ini tidak diciptakan siapapun, tetapi ada dengan sendirinya.

Itu masih satu dari puluhan buku yang pernah kubaca. Aku benar-benar merasakan lezatnya ilmu, yang lebih lezat daripada ayam. Aku bilang puluhan karena memang banyak sekali buku yang pernah kubaca.

Dan yang penting lagi, kita diwajibkan belajar kedua-duanya sekaligus. Apa keduanya? Mereka adalah Ukhrawi dan Duniawi. Ukhrawi adalah ilmu yang berguna bagi kita agar kita bisa mencari Ridho Allah SWT dan masuk ke surga-Nya. Sedangkan Duniawi adalah ilmu yang berguna bagi kita agar kita bisa mencari pekerjaan yang layak dan dapat mengetahui rahasia-rahasia di balik indahnya dunia ini.
Pondokku, Shirothul Fuqoha
Sepanjang Gondanglegi Malang

Salah satu cara terbaik agar kita dapat mencari ilmu Ukhrawi dengan optimal adalah mondok. Pondoklah tempat terbaik yang pernah ada dalam dunia pembelajaran. Metode di pondok diakui sebagai budaya belajar Indonesia yang terbaik. Jadi, jangan ragu bagi kalian yang ingin pergi ke pondok. Aku lho mengalami banyak pengalaman yang amazing di pondok. Aku punya sedikit puisi untuk kalian, tapi sedikit copas, hehe.





Indahnya Jadi Santri
Surganya kiriman uang dan nasi
Nerakanya pas kena sangsi
Kerjaanya serba ngantri
Antri diskriminasi
Nggak punya pacar gak rugi
Motonya Al-Quran dan Hadits pedomanku sampai mati

Pengalamanku di pondok secara ringkas:
-Pernah nangis gara-gara digojloki teman.
-Ngantri setiap saat.
-Makan kumbulan (bersama-sama)
-Melekan yang bertujuan untuk belajar.
-Gak pernah dihukum gundul.
-Pernah galau gara-gara nggak hafal kitab.
-Suka mencatat d`lil-dalil Arab yang disampaikan Ustad.
-Punya sebuah geng yang dinamakan Geng Nahwu.
-Paling mengalami kesulitan di Tauhid.
-Ikut pidato Bahasa Indonesia tingkat pondok, Juara 1.
-Ditraktir sahabat jika ia habis kiriman.
-Njagong Ria bersama teman, baik senior maupun junior.
-Pernah punya banyak utang tulisan gara-gara pulang lama. Jadi di pondokku itu sistem pembelajarannya harus punya tulisan dari pelajaran tersebut.
-Pernah menjadi Google Translator dan Kalkulator di pondok.
 Dan masih banyak lagi pengalaman-pengalamanku.

By: Muhammad Bahauddin Alfan
HMPS TI Unikama
Kampus Multikultural
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar