Translate

Home » » Tips Belajar ala Ta'limul Muta'alim

Tips Belajar ala Ta'limul Muta'alim

Ta'lim Muta'alim
Kitab karangan Syaikh Az-Zarnuji ini adalah kitab yang tak asing di kalangan pondok kami dan santri-santri lain di pondok salafi. Sebuah kitab yang umumnya bersampulkan warna orange ini adalah kitab sorogan pemula  di pondok kami. Sorogan adalah istilah bagi kami untuk praktek membaca kitab. Jadi, makna jawa atau arti dari kitabnya sudah tersedia, tinggal membaca kitab tersebut. Kitab ini membahas beberapa tata cara belajar. Tetapi, saya hanya akan sedikit membahas kitab ini, karena halamannya terlalu banyak. Ada 266 halaman di kitab ini.

Alasan Kyai musonnif (penulis) menciptakan sebuah karya yang berjudul "Ta'lim Muta'alim" ini adalah untuk menunjukkan adab belajar untuk para pelajar. Karena banyak pelajar yang ada di zaman ini tidak menghasilkan apa-apa. Kenapa? Karena ia tak mengetahui adabnya belajar. Berikut adalah sedikit ulasan mengenai tips belajar ala Ta'lim.
-Menyeimbangkan antara perkara duniawi dan ukhrawi.
Maksudnya kita nggak cuma belajar ilmu duniawiyah, yang meliputi akademik dan non-akademik, tetapi berusahalah minimal belajar ilmu agama dengan cara mondok (cara paling mujarab). Tetapi, jika tidak bisa, maka minimal ikutilah pengajian-pengajian di masjid terdekat atau suka membaca artikel yang membahas hukum Islam dan berusaha menerapkannya.
-Menentukan cita-cita secara spesifik dan memulai hal-hal kecil untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Kalau punya cita-cita, janganlah cuma menyebutkan "guru", atau "tentara", atau "pilot", itu cita-cita yang definisinya terlalu umum. Punyalah cita-cita yang lebih khusus definisinya, misal, jadi guru matematika di sebuah SMP, atau jadi kopral di organisasi TNI, dan lain-lain. Kalau sudah menentukannya, kita memulai hal-hal kecil yang berhubungan dengan cita-cita tersebut. Contohnya guru matematika tadi, kita bisa membantu teman-teman kita yang mungkin kesulitan dalam belajar matematika, atau juga bisa ikut perlombaan yang berhubungan dengan matematika, dan banyak lagi usaha-usaha lain. Selanjutnya kita tinggal berdoa atas usaha-usaha yang telah kita laksanakan demi terwujudnya cita-cita kita.
-Senantiasa melantunkan shalawat.
-Berusaha meninggalkan perkara yang haram, makruh, dan subhat.
-Tidak terlalu banyak makan dan tidur.
-Mencatat apa yang disampaikan guru jikalau materi tadi baru disampaikan atau belum kita mengerti.
-Sabar dalam menghadapi ujian apapun.
-Belajar pada saat sebelum Shubuh, diantara Maghrib dan Isya', dan tengah malam.
Ketiga waktu ini adalah waktu terbaik untuk mempelajari ilmu.
-Mengawali belajar pada hari Rabu.
Hal ini disampaikan bagi mungkin yang masih ngawiti dalam belajarnya. Atau yang baru pertama kali mondok. Kenapa kita dianjurkan mengawali belajar pada hari Rabu? Karena suatu hadis menyebutkan bahwa hla-hal apa saja yang diawali pada hari Rabu, terutama berhubungan dengan kegiatan belajar, maka Insya Allah hal tersebut akan sempurna. Dan juga hari Rabu adalah hari nahas, hari yang tidak ada berkahnya menurut orang kafir. Tapi, menurut orang mukmin hari Rabu adalah hari mubarak, hari yang diberkahi.
-Memulyakan guru.
Inilah yang paling penting, Seorang gurulah penentu apakah kita berhasil atau tidak. Karena, guru adalah orang tua kedua kita. Jika guru tak ridho pada kita, jika guru marah pada kita, 100% saya jamin kita pasti gagal. Meski anak itu jago dalam segala hal tapi ia tak punya bekal "keridhoan guru, orang tua, sekaligus Allah", ia akan sengsara dalam hidupnya. Maka dari itu, hormatilah sang pahlawan tanpa tanda jasa kita. Buatlah ia senang atas perbuatan kita agar ilmunya dapat tertransfer kepada kita.

Dan masih banyak lagi tips-tips belajar ala Ta'lim. Anda semua bisa membeli buku tersebut di toko-toko kitab terdekat.
By : Muhammad Bahauddin Alfan
HMPS TI Unikama
Kampus Multikultural


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar