Pada suatu hari, hiduplah seorang anak yang terlantar. Dia hidup sebatang kara. Mau makan saja, dia kesulitan cari uang , dengan cara ngemis. Tapi uang itupun masih belum cukup untuk makan.
Suatu saat, karena saking laparnya, dia jatuh pingsan di depan rumah seorang nenek. Nenek itupun kaget, setelah minta bantuan warga sekitar agar dibawa masuk ke rumah nenek tadi, tak lama kemudian anak itu sadar. Kemudian dia diberi sehelai roti dan secangkir susu hangat oleh nenek tersebut.
”Ini nak, untukmu, agar badannya hangat.” kata Nenek
”Terimakasih, nek.” jawab anak tadi.
”Sudah, istirahat dulu, nenek buatkan makanan dulu.” kata Nenek.
”Tidak usah repot-repot, nek. Nanti nenek capek lho.” jawab anak tadi.
”Udah kok. Nggak apa-apa” jawab Nenek.
”Sudah, nek. Jangan ngrepotin. Aku udah nggak lapar lagi kok.” jawab anak.
”Kamu yakin udah nggak lapar lagi?” tanya Nenek.
”Nggak kok. Oh ya, aku mau kembali ke teman-temanku lagi ya, Nek.” kata anak.
”Kamu tidak disini saja, tinggal sama nenek?” tanya Nenek.
”Ndak usah. Udah ya nek, terimakasih banyak Nenek sudah menolongku.” kata anak.
”Kalau perlu, sekali-kali kamu main ke rumah nenek ya.” kata Nenek
”Ya, nek.” kata anak.
Kemudian anak itu meninggalkan Nenek. Dia menceritakan pengalamannya ke semua temannya.
Namun, setelah ditunggu beberapa hari, anak itu tak kunjung datang ke rumah Nenek. Dengar-dengar, anak itu telah ditangkap oeh Satpol PP. Nenek pun cemas. Tapi dia tetap mendoakan untuk anak tersebut agar selamat.
10 tahun kemudian, Nenek tersebut mengalami penyakit ginjal. Dia tak punya uang untuk membiayai operasi. Tetapi, kata dokter pembayaran tersebut telah lunas. Dokter pun memberikan sepucuk surat kepada nenek, yang berisi:
” NEK, TERIMAKASIH YA, ENGKAU SUDAH MERAWATKU. APAKAH NENEK MASIH INGAT? AKU ADALAH ANAK KECIL YANG DITOLONG NENEK DULU. ALHAMDULILLAH, SAYA BISA MEMBIAYAI OPERASI NENEK INI, JADI TIDAK USAH REPOT-REPOT NENEK MEMBAYARNYA”
Setelah membaca surat tersebut, anak yang dulu ditolongnya berada di hadapan Nenek. Nenek pun terharu dan bangga, ternyata anak tersebut setelah ditangkap Satpol PP lalu ia disekolahkan oleh pemerintah sampai ia menjadi Doktor. Anak tersebut menangis dan memeluk erat Nenek....
Home »
Buah Pemberian
,
Cerpen
,
HMPS TI
,
HMPS TI UNIKAMA
,
HMPSTI
,
HMPSTI Unikama
» Cerpen : Buah Pemberian
Cerpen : Buah Pemberian
Label:
Buah Pemberian,
Cerpen,
HMPS TI,
HMPS TI UNIKAMA,
HMPSTI,
HMPSTI Unikama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Ini fiksi atau nyata nih?!
Posting Komentar